Pada umumnya masyarakat
tidak mengenal atau bahkan tidak pernah mendengar apa itu neuropati. Kebanyakan
masyarakan masih mengasosiasikan neuropati dengan hal lain, seperti stroke, gangguan
kejiawaan, atau rematik. Padahal neuropati dapat di sebabkan oleh aktivitas
keseharian yang kita lakukan.
Berbagai gejala neropati yang sering muncul, di antaranya
nyeri, rasa baal, mati rasa, kram, kaku-kaku kesumutan, rasa terbakar, kulit
hipersensitif, kulit mengilap tdak wajar, rambut rontok pada area tertentu,
kelemahan tubuh dan anggota gerak, serta otot mengecil.
Gejala
neuropati biasanaya tidak disadari. Orang biasanya mengira gejala neuropati
merupakan hal yang biasa saja. Padahal, gejala itu bisa sering terjadi dan
cukup menggangu.
Umumnya, kerusakan saraf yang terkait dengan gaya hidup
terjadi akibat trauma pada saraf. Gerakan berulang yang tidak fisiologis
(mengganggu fungsi, mekanisme, dan cara kerja organ) yang dilakukan
terus-menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabakan neuropati.
Gerakan berulang mengetik pada pensel atau memegang tetikus
terus-menerus dalam waktu lama dan pada posisi yang tidak fisiologis, dapat menyebabakan
pembengkakan tendon dan menekan saraf medianus pada pergelangan tangan. Saraf
pun terjepait, pergelanan tangan terasa akan nyeri, kesemutan, kebas, serta
kekuatan menggenggam pada tangan yang terkena akan menurun.
Saraf medianus ini berfungsi sebagai saraf sensorik dan motorik
untuk ibu jari dan tiga jari tengah. Pada saat terjepit pada kanal, maka
perintah dari otak kepada otot pergelangan tangan akan terganggu. Itulah
sebabnya tangan tidak sanggup memegang.
Selain ponsel, sepatu hak tinggi maupun cara duduk anda
dengan posisi lama tanpa bersandarpun dapat menyebabkan neuropati. Memakai
sepatu berhak tinggi memang sangat terlihat anggun, tetapi juga sangat
beresiko.
Akibat memakai sepatu hak tinggi bisa berupa kesemutan di
ujung kaki, sakit pada pinggang bawah, hingga perubahan struktur tulang
belakang. Sementara, ketika duduk lama tanpa bersandar menyebabkan otot bekerja
berat menopang berat badan dan kenerjanya tidak semetris. Akibatnya, sakit pada
tulang.
Untuk mengurangi resiko neuropati kita dapat melakukan
hal-hal yang sederhana, misalnya dengan berdiri kurang lebih selama 15 menit
dan melakukan peregangan.
Dan untuk mencegah terjadinya neuropati salah satunya dengan
mengosumsi vitamin neurotropik (vitamin B1,B6, B12) yang berfungsi menjaga
sistem saraf bekerja dengan baik. Vitamin tersebut dapat kita temukan di
buah-buhan dan sayuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar